Senja Wangi Lembayung

Pagi ini saya lembur. Deadline kerjaan menuntut saya terus berjalan. Dan senja tadi indah sekali. Melihat ke barat, kok saya jadi terharu *berkaca-kaca*. Jakarta minggu terakhir ini seperti disekap kelambu kelabu. Musim yang letih. Tapi, senja tadi bersemburat lembayung. Saya bersyukur sekali karena aura itu mengantarkan saya beristirahat sejenak dari tekanan yang mengkungkung.

Semalam saya nonton Jiffest. Vero screening film documenternya Death in Jakarta. Trus tidur jam setengah 2 pagi. Lalu bangun jam 10 pagi, aduhh! Saya telat ngantor! Tapi syukurlah teman-teman kantor adalah kumpulan orang baik hati dan cukup toleransi. Dan jadinya sekarang saya terus berjalan mengejar deadline. Sabtu dan Minggu ini terpaksa tak ada jalan-jalan. Pagi ini saya masih bercinta dengan kompi. Tapi senja tadi bening sekali.
Saya menghirupnya dalam-dalam. Seperti aroma kopi. Wangi.

8 Comments »

  1. crushdew Said:

    berbahagia dengan sederhana…kiranya…

  2. bangkumahoni Said:

    Berbahagia itu banyak caranya. Kebanyakan kita tidak menyadari hal-hal yang bisa membahagiakan kita ternyata dekat sekali. *melihat ke luar jendela*

  3. riwariwi Said:

    Sayangnya aku harus melewatkan Jiffest…

    Betul sekali!
    Jumat sore minggu kemarin ada senja di Jakarta.
    Dari tempat dudukku tidak terlalu jelas, tetapi di arah barat laut aku dapat melihat matahari memantul di dinding kaca gedung sebelah.
    Sayangnya, Flamboyan di latar depan sudah tak berbunga lagi.

    Sayangnya, lagi-lagi sayangnya, aku tak bisa menemukan guntingku.
    Padahal ingin rasanya memotong senja Jumat kemarin. Ukuran postcard, untuk aku berikan pada dia.

  4. bangkumahoni Said:

    “Padahal ingin rasanya memotong senja Jumat kemarin. Ukuran postcard, untuk aku berikan pada dia. ”

    Lain kali bawa cutter ya, aku minta dikirimi senja juga. Namun dalam ukuran A0. Akan kupasang di kamar… buat wallpaper.

  5. kukuh Said:

    Takkirain A0 senjanya mau buat wallpaper skrin komputer. Gedhe banget yaa 🙂

  6. bangkumahoni Said:

    Hehe..kegedhean kali… kalo wallpaper kamar khan nggak butuh listrik buat ngliatnya. Hemat dan setiap saat.

  7. adztabell Said:

    masih suka liat senja ya..?

  8. bangkumahoni Said:

    Iya dunk, 🙂 ..di jogja senja indah di atas sawah, di sini senja yang jingga dicuri gedung-gedung yang membumbung. Tapi sesuatu yang indah tetap saja indah.. senja kemaren sore juga keren, merah ke mana-mana dengan aksen kuning..


{ RSS feed for comments on this post} · { TrackBack URI }

Leave a comment